Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.

Orang bilang bahwa penyesalan selalu datang terlambat. Ketika anda didera sakit kronis kena stroke, jantung, ginjal dan cuci darah, diabetes, dan segala macam penyakit yang menghambat aktivitas normal kita seumur hidup, penyesalan muncul dengan mengingat waktu yang berlalu ketika fisik masih prima, bebas melakukan apapun, bebas memakan makanan jenis manapun :"Koq bisa dulu saya mengabaikan kesehatan dan tidak menjaganya dengan baik..?".

Atau disaat ekonomi anda terpuruk dan jatuh miskin, semua asset sudah terjual habis, tinggal kemelaratan menghitung sen demi sen yang tersisa. Ingatan mengembara ketika dulu dimasa jaya punya harta melimpah, sering berfoya-foya, travelling keseluruh penjuru dunia :"Mengapa dulu saya tidak bisa berhemat dan menabung..?"

Namun semua penyesalan tersebut masih membuka peluang untuk diperbaiki sekalipun dikatakan terlambat. Kita masih punya sisa umur untuk kembali berusaha. Sepanjang masih menjalani hidup di dunia maka tetap terbuka peluang memperbaiki diri, minimal bertaubat menghapus dosa.

Bagaimana kalau penyesalan baru muncul dalam kondisi sudah tidak ada lagi kesempatan untuk mengkoreksi diri..? Ketika hidup di dunia tidak beriman kepada Allah, atau sekalipun beriman namun lalai mengerjakan ibadah, atau patuh melaksanakan ibadah wajib namun pelit menambahkannya dengan ibadah sunnah. Jarang berbuat baik dalam setiap kesempatan, hanya sibuk mempedulikan kepentingan pribadi..?

Al-Quran menyampaikan dalam bahasa yang lugas tentang penyesalan yang sudah tidak ada jalan keluarnya ini :

Dan berikanlah peringatan (Muhammad) kepada manusia pada hari (ketika) azab datang kepada mereka, maka orang yang zalim berkata, "Ya Tuhan kami, berilah kami kesempatan (kembali ke dunia) walaupun sebentar, niscaya kami akan mematuhi seruan Engkau dan akan mengikuti rasul-rasul." (Kepada mereka dikatakan), "Bukankah dahulu (di dunia) kamu telah bersumpah bahwa sekali-kali kamu tidak akan binasa?
[QS. Ibrahim: Ayat 44]

Penyesalan seperti ini pasti merupakan sesuatu yang menyakitkan..


0 komentar: