Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.
Aswaja bertanya kepada salafi :”Apa pendapat ente tentang Allah yang menciptakan Adam dengan kedua tangan-Nya..?”.
Salafi menjawab :”Itulah kata yang ditetapkan Allah tentang diri-Nya, maka tangan yaa tangan, dua yaa dua, itu yang disampaikan Allah maka itu juga yang harus kita terima, tapi 2 tangan Allah tidak sama dengan 2 tangan makhluk..”.
Aswaja menembak :”Sekalipun ente bilang berbeda dengan makhluk, tetap saja ente persamakan dengan makhluk, tidak bisa melepaskan diri dari hal tersebut. Ibaratnya ente bilang ‘manusia itu adalah binatang yang berpikir’, maunya ingin membedakan dengan binatang, tapi tetap saja binatang. Mujassimah ente..”.

Salafi bertanya kepada aswaja :”Apa pendapat ente tentang Allah yang menciptakan Adam dengan kedua tangan-Nya..?”.
Aswaja menjawab :”Mana mungkin Allah punya tangan..? Jumlahnya 2 lagi, ayat ini harus ditakwilkan....”.
Salafi langsung menembak :”Ente mentakwilkan ayat tersebut karena begitu mendengar kata ‘dua tangan Allah’ otak ente otomatis memahaminya sebagai bagian dari tubuh. Coba kalau kata tersebut tidak memahami seperti itu, tidak mungkin muncul ide untuk mentakwilkan. Jadi secara naluri ente mengakui kata tersebut berhubungan dengan bagian dari tubuh. Mujassimah ente...”.

Penonton yang menyaksikan debat tersebut berpikir :”Ternyata kita semua tidak bisa melepaskan diri dari pemikiran mujassimah”.

Note : Mujassimah : pemikiran yang menjasadkan atau membendakan Allah.
😀😀