Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.

Saya teringat pada suatu masa ditahun 90-an ketika dunia sedang ribut terjadinya peristiwa pembantaian massal kaum Muslim di Bosnia. Berita mengerikan tersebut cepat tersebar menyajikan gambar dan rekaman film pembunuhan ribuan warga termasuk wanita dan anak-anak Muslim disana yang dihabisi oleh tentara Serbia Bosnia. Reaksi kaum Muslim di Indonesia lalu berujung kepada banyaknya pernyataan kesediaan menjadi relawan untuk dikirim kesana, diberbagai masjid dibuka tempat pendaftaran dan sangat antusias diikuti oleh kaum Muslim.

Salah seorang sahabat, saya tahu persis bukan merupakan Muslim yang taat, suka dugem dan berbuat maksiat, jarang shalat, ternyata ikut mendaftar juga. Ketika saya tanya apa alasannya padahal ibadah pokok saja sering dia abaikan, teman tersebut menjawab dengan sungguh-sungguh :"Saya memang bajingan dan suka berbuat dosa, tapi kalau agama saya diinjak-injak saya tidak rela, mengorbankan nyawapun saya mau..".

Buya Hamka menyebut hal tersebut dengan ghirah - semangat dalam keagamaan, ternyata ghirah bisa menghinggapi siapa saja, baik kaum Muslim yang memang sehari-harinya taat beribadah maupun kalangan Muslim 'ala kadar' seperti sahabat saya tersebut. Mungkin memang dalam ruang hati yang paling dalam dari setiap orang beriman, ada keinginan untuk mentaati dan mendekat kepada Allah, sekalipun keimanan tersebut lalu ditutupi oleh dorongan hawa nafsu dari dalam, maupun bujuk rayu syaitan yang datang dari luar, lalu terjerumus bermaksiat kepada Allah. Sepanjang keimanan masih ada dalam hati, maka suatu saat dia akan kembali tampil ketika ada situasi yang mendorong ke arah tersebut.

Mungkin juga dalam relung hati yang paling dalam, manusia sebenarnya ingin mensucikan diri mereka, ketika ada kesempatan berupa 'jalan tol' untuk membersihkan diri dari dosa, misalnya berupa kematian di jalan yang benar, maka mereka serta merta menyambutnya dengan antusias. Kematian bukanlah hal yang sulit dibadingkan harus menanggung hukuman dari dosa dan perbuatan buruk yang telah dijalankan selama ini.

Semua itu manifestasi dari iman yang ada dalam hati, sekecil apapun dan tenggelam sedalam apapun karena terbungkus oleh perbuatan dosa dan maksiat.

Maka ketika anda menemukan diri sudah kehilangan ghirah dalam bersikap terkait perbuatan ofensif kaum kafir terhadap agama anda, perlu direnungkan baik-baik, apakah ini merupakan tanda kalau iman memang sudah lenyap dari hati anda, sekalipun dalam tampilan luar anda adalah orang yang tetap menjalankan ibadah dengan baik.


0 komentar: