Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.

Beberapa waktu belakangan menyebar berita dan video tentang NU dan Said Aqil Siradj yang menerima syahadat 2 orang Jepang untuk masuk Islam lalu dilengkapi dengan judul berita 'Bukan mengkafirkan, tapi meng-Islam-kan'.

Mungkin ucapan yang tepat buat Said Aqil Siradj dan NU adalah, ucapan syukur dan terima kasih karena sudah menyediakan waktu dan tempat bagi calon mualaf ini untuk berikrar mengucapkan syahadat di kantor PBNU, namun saya pikir jauh dari istilah 'meng-Islam-kan'. Saya tidak tahu persis apakah kedua calon tersebut memang sering datang dan berdiskusi dengan ketua NU, bertukar pikiran soal ajaran agama, lalu hatinya yang sebelumnya tertutup menjadi terbuka melihat cahaya Islam. Kalau itu yang terjadi maka kita memang bisa mengatakan Said Aqil Siradj dan NU telah meng-Islam-kan orang, tapi kalau hanya sekedar tempat berikrar, sedangkan proses berimannya si mualaf dilakukan ditempat dan melalui orang lain, maka yang meng-Islam-kan tersebut bukan SAS dan NU.

Secara positif kita harus menyambut baik apa yang dilakukan NU ini, dan menyarankan dimasa yang akan datang agar organisasi ini mau bahu membahu dan bekerjasama dengan lembaga yang selama ini berada di 'pos terdepan' dalam berinteraksi dengan kaum kafir seperti lembaga mualaf, gerakan anti pemurtadan, dll. Merekalah yang telah 'bertarung' dengan adu argumentasi, mengajak berinteraksi, bahkan ada yang langsung datang ke gereja-gereja untuk berdiskusi soal ketuhanan, menyampaikan kebenaran ajaran Islam secara terbuka dan berterus-terang. Kalau ini yang terjadi maka gerakan penyebaran Islam akan bisa lebih kuat dan terkoordinasi dengan baik.

Satu lagi, sebaiknya jangan terlalu gampang menyatakan 'telah meng-Islam'kan orang', karena berimannya orang kafir atau sebaliknya kafirnya orang beriman semata-mata menjadi urusan Allah..

Dan barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak seorangpun yang dapat menyesatkannya. Bukankah Allah Maha Perkasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) mengazab? (Az-Zumar: 37)

Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tak ada orang yang akan memberi petunjuk. Dan Allah membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan. (Al-A'raaf: 186)


0 komentar: