Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.

Beberapa tahun lalu tersebar di internet foto-foto ‘sebuah’ mayat yang baru dibongkar dari kubur. Ceritanya itu adalah jenazah seorang anak muda yang masih segar, normal dan mulus. Karena ayah si pemuda tersebut meragukan hasil diagnosa penyakit yang menyebabkan anaknya meninggal, maka mereka memutuskan untuk menggali kembali kuburan si anak muda 3 jam setelah dilakukan pemakanannya. Yang ditemukan ternyata sangat mengejutkan, bisa dilihat dari foto-fotonya. Mayat si anak menjadi rusak, diilustrasikan dengan kalimat ‘tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga ujung-ujungnya sehingga menekan ke badannya, seluruh badan dan mukanya memar, matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan, kesakitan dan keputus-asaan’. Lalu dikatakan bahwa itulah bukti adanya siksa kubur. Saya berpikir sungguh luar-biasa siksa kubur ini, sampai bikin mayat babak-belur seperti itu. 

Kisah saya pindahkan ke sebuah museum di Mesir yang menyimpan mayat Fir’aun Ramses II yang diceritakan sebagai Fir’aun yang hidup dijaman nabi Musa, ditenggelamkan Allah dilaut pada peristiwa eksodus kaum Yahudi. Si Fir’aun ini tercatat dalam Al-Qur’an sebagai model manusia yang sangat ingkar kepada Allah, menyatakan dirinya sebagai Tuhan dan menyiksa kaum Yahudi. Kalau diperbandingkan dosa-dosa si Fir’aun dengan dosa anak muda tadi, saya yakin kelakuan anak muda tersebut tidak ada apa-apanya. Ternyata mayat Fir’aun tersebut tidak disiksa seperti yang dialami si anak muda tadi. Mayatnya ‘tidur manis’ dalam ruang museum, utuh ribuan tahun, terbaring dalam ruang yang nyaman ber-A/C. Tidak ada bekas-bekas babak-belur dihajar malaikat di dalam kuburnya selama ribuan tahun tersimpan dibawah piramida. Apakah Fir’aun tersebut tidak mengalami siksa kubur..?? 

Maka kita baca kembali informasi Al-Qur’an tentang nasib Fir’aun ini, bahwa Allah mengatakan ‘kepada mereka (maksudnya Fir’aun dan pengikutnya) dinampakkan neraka pagi dan petang’. Karena mayat si Fir’aun masih berada di museum terbaring enak diruang ber-A/C maka tidak mungkin neraka tersebut dinampakkan kepada jasadnya, satu-satunya kemungkinan adalah hal tersebut diperlihatkan kepada roh/jiwanya yang berada disuatu tempat, yang jelas lokasinya bukan di museum Mesir. 

Yang dimaksud siksa kubur itu ternyata Allah memperlihatkan neraka kepada ruh/jiwa yang berada di alam barzakh, tempat orang tersebut ditempatkan. Dengan diperlihatkannya neraka tersebut maka roh/jiwa akan menjalani kehidupan di alam barzakh dengan penuh penderitaan karena sudah mengetahui bagaimana nasibnya ketika dibangkitkan kelak. 

Itu penjelasan logis soal siksa kubur..

 

0 komentar: