Film yang bagus untuk melihat realita politik di AS. Tujuan akhir dari pertarungan politik adalah kemenangan dan kekuasaan, bukan soal kebaikan, martabat ataupun kesejahteraan rakyat. Kisah tentang seorang juru kampanye muda capres AS yang dinilai telah salah langkah oleh seniornya hanya karena dijebak oleh ketua team sukses pihak lawan untuk bertemu. Si jurkam muda kemudian disingkirkan dengan dingin oleh boss-nya melalui bocoran informasi ke press. Namun dengan tidak kalah lihainya dia melakukan serangan balasan, memanfaatkan skandal seks capres yang mengakibatkan si wanita hamil, lalu bunuh diri karena takut ketahuan. Dengan modal kasus tersebut dia berbalik menekan capres untuk menyingkirkan boss-nya, termasuk menekan si capres sendiri untuk berkoalisi dengan pihak lain yang sebenarnya tidak disukai oleh si capres. Demi tercapainya tujuan, semua bisa dikompromikan, tidak ada pertimbangan suka atau tidak suka, hati nurani, termasuk nilai-nilai kemanusiaan.
Salah satu adegan yang menarik, ketika si jurkam muda ini menyuruh staff-nya untuk memblow-up berita negatif dari lawan politik :
Jurkam :"Menurutmu apakah Pullman (capres pihak lawan) memiliki investasi di sebuah tambang berlian di Liberia..??".
Staff :"Masih diperiksa karena kita mendapatkan informasinya dari sebuah blog".
Jurkam :"Aku tidak peduli jika itu memang benar. Aku hanya ingin mendengar ia menyangkalnya, jika memang benar, bagus..., tapi jika tidak, biar mereka menghabiskan hari-hari memberitahukan media kalau ia memang tidak memiliki tambang di Liberia...".
Menarik, karena dunia politik di negeri ini sudah mengarah kepada moralitas seperti itu, dan oleh dunia barat dikatakan sebagai 'contoh sukses' pelaksanaan demokrasi...
0 komentar:
Post a Comment