Loading

Jumlah Kunjungan

Artikel Terbaru MMT

Facebook Arda Chandra

Powered by Blogger.

“Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan ke masjid di kegelapan malam bahwa mereka akan beroleh cahaya yang sempurna di hari kiamat.” (HR. Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah di dalam kitab shahihnya, dan Imam Hakim). 

Menarik apa yang saya amati dari jemaah shubuh saya pagi ini. Beberapa mereka yang konsisten shalat ke masjid terdiri dari orang-tua yang sudah punya problem dengan kesehatan, ada yang sudah terkena stroke dan di operasi, kondisi yang sering ambruk, bahkan ada yang pernah pingsan ketika shalat, ada juga yang bermasalah dengan diabetes, jantung, prostat, dll. Kondisi kesehatan ini jelas bukan sesuatu yang nyaman untuk setiap pagi buta pergi ke masjid melaksanakan shalat shubuh berjamaah.

Cuaca belakangan ini juga tidak bersahabat karena sering hujan, jalan di kompleks perumahan yang banyak berlubang memunculkan perjuangan tersendiri untuk berjalan mencapai masjid akibat lumpur yanhg ditimbulkannya. Dari cerita jamaah, sudah ada 4 orang yang jatuh terpeleset bahkan sampai terkilir. 

Ada jamaah yang rumahnya agak jauh mendatangi masjid membawa mobil. Saya bisa membayangkan setiap pagi mereka harus membuka pintu garasi dan pagar, memanaskan mesin, menutup kembali pintu, lalu bergerak menuju masjid. 


Ketika sampai di masjid, pada umumnya mereka mulai dengan shalat tahyatul masjid 2 rakaat, selesai adzan dilanjutkan shalat sunat qabliyah 2 rakaat baru melaksanakan shalat shubuh berjamaah. Selesat shalat-pun tidak langsung berdiri pulang, ada dzikir menyebut asma Allah sekurang-kurangnya 100 kali, lalu dilanjutkan dengan do'a. 

MUSTAHIL mereka mengerjakan semua itu kalau tidak dilandasi kecintaan kepada Allah. MUSTAHIL mereka melaksanakannya hanya atas dasar menunaikan kewajiban dan menjalankan perintah. 

Maka menurut saya, mereka adalah kaum sufi, orang-orang yang relung hatinya dipenuhi kecintaan kepada Allah, perasaan yang mendorong mereka menjalani tarekat/jalan sesuai contoh yang diberikan oleh Rasulullah.

1 komentar:

IDA said...

YA MEREKA PARA CALON SYAHID DI JAMANNYA